Selasa, 17 Januari 2012

TESTIMONI

Di awal semester 7 saya memutuskan untuk mengambil mata kuliah sebanyak 20 sks. Pada semester ini saya memutuskan untuk mengambil empat mata kuliah pilihan, salah satu di antaranya adalah Bimbingan dan Konseling sekolah. Saya mengambil mata kuliah pilihan ini karena memiliki rencana untuk mengambil skripsi pada bidang pendidikan, yang sekarang saya pikir-pikir lagi hehehe.

Awalnya saya merasa cukup yakin saya tidak akan kesulitan untuk menjalani kuliah ini. Ternyata kuliah ini tidak semudah yang saya kira. Jam kuliah, yaitu pukul 15.00 menjadi salah satu faktornya. Dengan adanya dua mata kuliah sebelumnya dan dimulai pada sore hari menyebabkan kondisi fisik yang lelah dan sulit berkonsentrasi. Walaupun alasan terdengar klise, tetapi inilah yang saya dan mungkin teman-teman rasakan. Begitu juga dengan tugas-tugas yang diberikan Bu Dina yang cukup banyak hehehe. Tetapi tugas-tugas tersebut selalu sanggup untuk kami kerjakan.

Saya merasa kuliah ini cukup unik karena tidak hanya menggunakan satu metode. Pada awal perkuliahan, metode yang digunakan ialah presentasi. Tidak hanya sekedar presentasi, tetapi para pendengar juga diberikan kesempatan untuk melakukan penilaian. Metode ini memberikan efek positif dan negatif. Positifnya, kelompok presenter menjadi lebih berusaha untuk memberikan yang maksimal. Kelompok presenter mencari informasi-informasi tambahan dan mencoba menguasai bahan karena penilaian diberikan oleh teman sendiri dan akan diposting di facebook. Negatifnya, para pendengar terfokus untuk memberikan nilai dan tidak begitu memberikan atensi pada isi presentasi. Mungkin tidak semua mengalami hal ini, atau mungkin hanya saya hehe. Kelas juga terasa sangat pasif dengan minimnya pertanyaan-pertanyaan dan komentar-komentar dari pendengar. Hal inilah yang menyebabkan saya berasumsi bahwa pendegar terfokus untuk memberikan nilai, sedangkan isi tidak begitu diperhatikan. Saat presentasi para pendengar semua diam melihat para presenter, tetapi ketika presentasi selesai, sangat sedikit pertanyaan dan komentar yang diberikan. Saya berasumsi hal tersebut karena pendengar memperhatikan hal-hal lain untuk dinilai, seperti kelancaran berbicara, gaya bahasa, dan penguasaan bahan.

Salah satu metode yang pernah dicoba di kelas ialah seperti melakukan diskusi online. Seluruh mahasiswa diminta untuk membawa laptop karena hal yang akan diajarkan terdapat di internet. Pada awalnya kuliah berjalan lancar dengan penjelasan mengenai dua situs bimbingan dan konseling oleh Bu Dina. Kemudian ketika memasuki sesi diskusi online dengan pemilik situs lewat YM, hal tersebut berjalan tidak begitu lancar. Menurut saya, hal tersebut terjadi karena kurangnya koordinasi dari kelas yang memberikan pertanyaan secara terus-terusan, dan juga gadget yang digunakan pemilik situs kurang memadai. Tetapi hal tersebut memberikan suatu pengalaman bagi saya.

Metode lain yang digunakan oleh Bu Dina untuk membuat kami lebih mau untuk membaca dan memahami Bimbingan dan Konseling ialah pembuatan blog. Tiap mahasiswa diwajibkan untuk membuat sebuah blog dan mengisinya dengan materi-materi yang telah dipelajari. Mahasiswa juga dianjurkan untuk membuat blog menjadi sekreatif mungkin untuk mendapatkan nilai yang baik. Hal ini membuat saya menjadi mau untuk membaca kembali buku bimbingan dan konseling.

Salah satu yang menarik juga ketika diundangnya Kak Ganda untuk menceritakan kepada kami dunia kerja konselor dan hal-hal lain seputar bimbingan dan konseling. Saya rasa ini dilakukan Bu Dina untuk mengubah sifat kelas yang cenderung pasif. Bu Dina ingin melihat sifat kami yang responsif.

Metode ujian yang diberikan Bu Dina juga cukup menarik. Pada ujian mid, Bu Dina memperbolehkan para peserta ujian untuk membuka buku dan membuat pertanyaan-pertanyaan yang aplikatif. Tetapi saya sangat kecewa dengan hasil yang saya dapatkan. Padahal saya merasa memberikan jawaban yang cukup maksimal dengan waktu yang tidak banyak. Ternyata hasil berbeda dengan perkiraan, hasil memberitahu bahwa pengetahuan sayan masih sungguh minim akan bimbingan dan konseling. Pada UAS, kami ujian dengan metode menjawab pertanyaan lewat Blog. Hal ini memperbolehkan kami untuk mencari sumber dari mana saja dan dapat mengerjakannya di mana saja. Semoga hasil saya di ujian yang kedua ini jauh lebih baik dari ujian sebelumnya, karena kemudahan-kemudahan yang diberikan.

Pengalaman menjadi hal yang paling berharga yang saya dapatkan dari kuliah ini. Mulai berpresentasi, membuat blog, berinteraksi mengenai perkuliahan lewat facebook, membuat simulasi bimbingan dan konseling, hingga meninjau bimbingan dan konseling ke sekolah.

Di pertengahan perkuliahan, Bu Dina sedikit kesal atau marah dengan kelas. Hal tersebut diakibatkan karena pasifnya dan minimnya kemauan mahasiswa untuk bertanya dan memberikan komentar. Saya merasa hal itu sangat wajar, karena Bu Dina sudah memberikan banyak usaha untuk membangkitkan semangat kami tetapi kami tidak memberikan respon yang begitu baik. Tetapi di akhir perkuliahan, saya merasa ketegangan sudah agak mencair. Keadaan di kelas menjadi lebih lunak dengan bervariasinya metode-metode yang diterapkan.

Terimakasih kepada Bu Dina yang telah memberikan dukungannya sepanjang perkuliaham dan kesabarannya dalam mengajar kami. Maaf juga kalau saya dan teman-teman ada salah kepada Ibu. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar